China Travel: Tidak Ada Karantina Untuk Wisatawan Internasional

Perjalanan China sudah dekat karena kebijakan nol-Covid negara itu berakhir. Pada akhir Desember 2022, Komisi Kesehatan Nasional China mengumumkan dimulainya 8 Januari 2023, pelancong yang masuk tidak perlu lagi dikarantina saat tiba di daratan. Perubahan ini menandai berakhirnya langkah-langkah yang sangat ketat yang diberlakukan selama hampir tiga tahun di negara terpadat di dunia itu.

Pelancong ke China hanya perlu menunjukkan hasil tes negatif, diambil dalam 48 jam terakhir, dan tidak perlu lagi mengajukan kode kesehatan yang jelas. Penumpang masih perlu memakai masker wajah saat dalam penerbangan mereka.

China Travel: Tidak Ada Karantina bagi pengunjung

Selain itu, mulai 8 Januari 2023, pihak berwenang akan berhenti melacak kontak dekat pasien Covid-19, menghentikan penetapan area berisiko, dan membatalkan tindakan Covid-19 yang telah memperlambat impor barang. Selain itu, pemerintah China sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan pengaturan visa bagi orang asing untuk memasuki negara itu untuk melanjutkan pekerjaan, bisnis, belajar, mengunjungi kerabat, dan pertemuan lainnya.

Rencana perjalanan China juga diperluas ke warga negara China, dan mereka akan segera dapat melanjutkan perjalanan. Namun, pemerintah belum memberikan rincian kapan relaksasi ini akan dilaksanakan. Selama pandemi, Beijing mencegah warga China mendapatkan paspor atau meninggalkan negara kecuali mereka memiliki alasan yang jelas, biasanya untuk bisnis.

Laporan berita mengatakan pencarian perjalanan ke China melonjak hingga tiga tahun setelah pengumuman ini. Nampaknya para traveler dari Jepang, Thailand, Korea Selatan, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Australia, dan Inggris sedang mencari jalan-jalan ke China untuk Tahun Baru Imlek alias Tahun Baru Imlek.

Menurut data penerbangan, penerbangan internasional ke dan dari Tiongkok berada pada 8% dari tingkat pra-pandemi. Airlines dilaporkan membuat rencana untuk meningkatkan penerbangan ke China. Namun, para analis mengatakan pengembalian yang kuat dalam jumlah penerbangan ke sana kemari daratan akan terjadi pada Mei 2023, bukan sebelumnya.

China Travel: Kekhawatiran Covid-19

Mungkin Anda ingin menunda rencana perjalanan China Anda sebentar. Meningkatnya infeksi Covid-19 di China telah menjadi berita utama karena rumah sakit di seluruh China tampaknya kewalahan dengan pasien. Tampaknya juga virus menyebar dengan cepat melalui pekerja medis garis depan. Pekerja rumah duka juga melaporkan lonjakan permintaan untuk layanan mereka.

Pekan lalu, firma data kesehatan Airfinity yang berbasis di Inggris memperkirakan China mengalami lebih dari satu juta infeksi dan 5.000 kematian setiap hari. Pakar kesehatan internasional memperkirakan jutaan infeksi setiap hari dan memperkirakan setidaknya satu juta kematian akibat Covid-19 di China tahun depan.

Komisi Kesehatan Nasional China telah berhenti menerbitkan data harian Covid-19, dan statistik resmi menunjukkan hanya satu kematian dalam tujuh hari hingga 26 Desember 2022. “Informasi yang relevan akan dipublikasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China untuk referensi dan penelitian. ,” kata komisi itu. Alasan perubahan atau seberapa sering informasi baru akan diperbarui tidak diberikan.

Kurangnya transparansi data, ditambah dengan keputusan ekonomi terbesar kedua di dunia untuk membuka perbatasannya, telah menyebabkan pemerintah mewajibkan tes Covid-19 untuk semua pengunjung yang datang dari China. AS dan Jepang adalah beberapa negara yang mewajibkan pelancong dari China untuk menunjukkan hasil tes negatif sebelum naik ke penerbangan mereka. Bagi AS, persyaratan ini akan berlaku untuk penumpang yang terbang langsung dari Tiongkok, termasuk Hong Kong dan Makau, dan untuk penumpang yang terbang melalui gerbang negara ketiga yang populer, termasuk Seoul, Toronto, dan Vancouver.

Warga negara China tampak bersemangat pergi ke luar negeri untuk liburan Tahun Baru Imlek. Ini juga dikenal sebagai Festival Musim Semi dan merupakan salah satu hari libur umum paling penting di Tiongkok. Tahun depan, liburan Tahun Baru Imlek China akan berlangsung dari 21 Januari hingga 27 Januari. Menurut Trip.com Group, pencarian perjalanan ke luar negeri melonjak ke level tertinggi tiga tahun dalam waktu setengah jam setelah mengumumkan langkah-langkah pelonggaran baru. Di Malaysia, agen pariwisata mengharapkan satu juta turis Tiongkok memasuki negara itu pada tahun 2023.